“Teringat memory in the tugasan, mutiara ilmu yang sangat berharga dari guru besar or ustadz besar dari sukoharjo selatan Mr. Muhammad Shidiq, ketika pengajian Mubaligh daerah. Ketika itu seluruh mubaligh-mubalighot tugasan diseru untuk sama-sama berusaha meningkatkan derajat surga dengan cara menghafal al-Qur’an. Setiap pengajian mubaligh-mubalighot harus setoran hafalan al-Qur’an, meskipun tak seberapa yang mampu saya hafal, separoh dari juz 30 ditambah surat yasin dan surat al-waqi’ah, dan mungkin belum sempurna pula hafalan saya. Harapan saya semoga ilmu ini bisa bermanfaat dan jadi amal jariyah kita semua. Semoga kita digolongkan Alloh menjadi orang-orang yang mampu menjaga hafalan al-Qur'an dan selalu istiqomah dalam menghafal". lahaula walaa quwata illa billah.Kaidah Dasar yang berharga untuk Menghafal al-Qur’an adalah sebagai berikut:
- Ikhlas memurnikan niat lillah karena Alloh semata.
- Bertaqwa kepada Alloh (Niat untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh).
- Berakhlakul karimah (Berakhlaq ahli qur’an)
- Mempersungguh berdo’a memohon kepada Alloh (Sholat khifdhi, do’a khifdhi, sesudah sholat malam, semakin banyak do’a akan segera dikabulkan Alloh). Ibarat orang yang bertamu yang mengetuk pintu berkali-kali)
- Bersedia mengorbankan sebagian waktu untuk al-Qur’an. Sebab al-Qur’an itu pol mengalahkan segala kalam di dunia ini sebagaimana Alloh mengalahkan makhluk-Nya.
- Sedikit tapi harus kontinu (terus-menerus) lebih baik dari pada banyak tapi putus, konsekuen sedikit demi sedikit.
- Jangan tergesa-gesa dalam menghafal al-Qur’an. Harus sabar jangan tergesa-gesa yang penting tujuan awal menghafal al-Qur’an dapat tercapai dan yang pasti pahala yang besar.
- Jangan pernah berfikir gagal/ tidak sukses dalam menghafal al-Qur’an, jangan pernah putus asa.
- Supaya selalu optimis jangan pesimis. Selalu husnudhon billah jangan su’udzon billah. Meskipun hanya sedikit hafalan kita itu tetap berhasil, beruntung, tidak akan pernah rugi.
- Pertimbangkanlah kira-kira hal apa yang dapat memudahkan atau membantu kita menghafal al-Qur’an, seperti berikut: (a) Memanfaatkan indera pendengaran dengan cara sering mendengarkan baca’an al-Qur’an. (b)Memanfaatkan indera penglihatan dengan cara sering membaca dengan melihat mushaf al-Qur’an.
- Mangkul baca’an al-Qur’an kepada ahlinya al-Qur’an atau hafidz qur’an.
- Menggunakan satu (1) jenis mushchaf al-Qur’an. Mushchaf dengan jenis sama itu artinya halamannya sama, tulisannya sama, letak atau posisi ayatnya sama.
- Memulai menghafal dari surat-surat pendek atau yang mudah dihafal.
- Membuat jadwal harian dan membatasi jumlah ayat yang dihafalkan sesuai dengan kemampuan dan dapat kontinu untuk dilaksanakan.
- Memilih waktu dan tempat yang tepat agar dapat konsentrasi dalam menghafal, seperti waktu sahur, atau setelah sholat dan do’a malam, atau pagi setelah subuh, atau setelah dhuha, atau mungkin sebelum tidur.
- Memilih salah satu (1) teori menghafal, diantaranya adalah: (a) Dengan mengulang-ulang langsung satu hafalan. (b)Dengan mengulang-ulang langsung ayat demi ayat. (c) Dengan menulis, atau mungkin ditulis dicatatan kecil yang mudah dibawa kemana-mana tuk mempercepat hafalan sampai pada tulisannya akan hafal.
- Membaca dengan benar diwaktu menghafal baik hurufnya, tajwidnya, maupun makhrojul hurufnya.
- Jangan menambah hafalan baru sampai batas hafalan harian yang ditentukan betul-betul hafal sempurna (yakin tidak ada kesalahan atau keraguan).
- Menyimakkan hasil hafalan kepada hafidh yang lain.
- Berusaha membaca hasil hafalan sepanjang hari baik dalam sholat wajin atau sholat sunnah, terutama sholat malam serta dalam keadaan bekerja jika itu memungkinkan.
- Mengikat atau menggabungkan hasil hafalan baru dengan hafalan yang lama. semogaAlloh paring manfaat dan barokah amiinn, (wifa-Emthe)