Palingkan hatimu pada apa saja yang kau cintai
Tidaklah kecintaan itu kecuali pada cinta pertamamu
Yaitu Alloh azza wa jalla
Berapa banyak tempat tinggal di bumi yang ditempati seseorang
Dan selamanya kerinduannya hanya pada tempat tinggalnya yang semula
Yaitu Surga
Seberapa hebatkah dunia yang ingin kita raih, dan seberapa luaskah dunia yang akan kita ciptakan? Tengoklah kanan kiri, tidakkah kita menyaksikan betapa banyaknya orang yang sedang mendapat cobaan, dan betapa banyaknya orang yang terkena himpitan kesusahan, dan tak sedikit orang yang sedang tertimpa bencana. Telusurilah, di setiap rumah pasti ada yang merintih, ada yang mengeluh peluh, ada yang tertimbun kesulitan, dan setiap pipi pasti pernah basah oleh air mata.
Bahkan ketika lahir ke dunia yang fana ini, tangisan kita senantiasa diharapkan orang-orang disekitar kita. Lantas apakah setitik nikmat yang diambil Alloh, akan menjadikan kita lupa diri, kufur atas nikmatnya, tidak percaya akan janji pertolongannya? Atau bahkan kita menjadi jauh dan enggan pendekatan dengannya. Fabiayyi ‘ala irobbikumaa tukaddzibaan.
[caption id="attachment_1802" align="aligncenter" width="370" caption="Nikmatilah Hidup Kita"]
[/caption]
Jangan pernah mempersempit dan membatasi dunia yang luas ini dengan kesibukan kecil kita. Banyak orang hanya memiliki dunia seluas meja tulisnya. Atau dunia sepetak ruang kerjanya, atau bahkan seluas kamar kecil dengan selang infus yang menyokong hidupnya. Pandanglah keluar! Tebarkan pandangan kita. Carilah ujung cakrawala kebahagiaan kita. Nikmatilah cahaya matahari sore menemani perjalanan pulang anda ke rumah.
Dibalik dunia kecil kita, masih banyak udara kehidupan yang harus kita kerjakan, yaitu beribadah kepada Alloh, dalam keadaan lapang maupun sempit, dalam keadaan senang maupun susah. Karena kita adalah milik-Nya. Kehidupan ini adalah kehidupan-Nya. Dunia ini ada dalam genggaman-Nya. Waktu yang tersisa semoga menambah kita tuk meningkatkan amal sholih tuk bekal kembali kepada Alloh.
Bersambung...
(Nikmatilah Hidup Kita (2 - selesai)